Senin, 05 Desember 2011

Waspadai Hernia Nucleus Pulposus!!! Danger!!!


Seperti kita ketahui bersama ya teman, nukleus adalah pusat dari seluruh kegiatan pengontrolan dan pengendalian dalam tubuh kita. Teteapi tahukah bahwa jika pada nukleus bisa terjadi suatu penyakit??? Ada keadaan tertentu yang memicu timbulnya penyakit ini, yakni impact/benturan yang cukup keras pada vertebrae (tulang belakang), misalnya karena kecelakaan lalu lintas, cedera olah raga, mengangkat beban terlalu berat atau posisi tubuh yang extreme, yang dapat mengakibatkan pergeseran Nucleus pada Vertebrae.   

Untuk lebih dapat dipahami, saya akan memberikan gambaran yang mudah. Tulang belakang kita bentuknya tidak panjang seperti tulang kaki, tapi lebih menyerupai kubus kecil-kecil yang tersusun rapi dari perbatasan antara kepala dan leher, dan berakhir di tulang ekor. Di antara tulang-tulang tersebut, terdapat bentukan agak lonjong, padat, berfungsi sebagai "bantalan" antar tulang, dan juga membuat pergerakan tulang lebih lentur. "Benda" inilah yang disebut "Nucleus".  

WHAT NUCLEUS IT IS???


Kata Nukleus atau dalam bahasa Inggris disebut ‘Nucleus’ tidak terdengar asing di telinga kita bukan???? Tapi tahukah kamu apa yang dimaksud Nukleus itu ??? Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya 5 µm. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma. Membran atau selubung inti merupakan membran ganda. Kedua selubung ini masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait. Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm. Pada bibir setiap pori membran dalam dan membran luar selubung nukleus menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara nukleoplasma (cairan inti) dengan sitoplasma (cairan sel). Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan susunan mirip jaring yang terdiri dari filamen protein yang mempertahankan bentuk nukleus.
Di dalam nukleus terdapat:
(1). Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul  RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.
(2). Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
(3). Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.
Secara umum, Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma. Di dalam nukleus juga ditemui nukleolus.